Jumat, 30 Maret 2012

Urgensitas Mempelajari Tarikh dan Peradaban Islam

Tarikh dan peradaban Islam adalah dua warisan yang sangat berharga bagi kaum muslim. Kedua warisan tersebut menjadi bukti-bukti kejayaan dan keberhasilan Islam di masa lalu. Kedua warisan tersebut juga bisa menjadi motivasi untuk kembali membangun pribadi yang mirip seperti tokoh sejarah yang dikenal di dalam tarikh. Tokoh yang ikut menciptakan kejayaan peradaban Islam.

Tarikh adalah sejarah. Di dalam sejarah pasti ada peradaban. Karena itu, di dalam sejarah Islam pasti ada peradaban yang mesti dikaji dan terus dikaji. Namun, pengkajian yang dilakukan bukan untuk sekedar mengenang tarikh dan peradaban Islam di masa lalu. Tapi bisa menjadi cerminan bagaimana mendesain kejayaan peradaban Islam saat itu bisa dibentuk saat ini.



Empat Hal penting Mengkaji Tarikh dan Peradaban Islam


Tak sedikit orang malas untuk mengkaji tarikh dan peradaban Islam. Alasannya, selalu klise. Apa yang diungkap di tarikh dan peradaban Islam selalu berkaitan dengan kehebatan para sahabat di dalam menyebarkan Islam. Sehingga, memiliki nuanasa peradaban yang baik. Sedangkan saat ini, tugas yang diemban umat bukanlah seperti tugas para sahabat tersebut.


Adalah kesalahan besar jika berpikir demikian. Mempelajari dan mengkaji tarikh dan peradaban Islam sungguh hal yang harus bagi setiap muslim. Pasalnya, apa yang dihasilkan mereka hingga menciptakan peradaban Islam yang menakjubkan bisa memberi nuansa lain jika disikapi dengan baik. Paling tidak ada empat hal yang ditemukan:

Menambah Wawasan

Dengan mengkaji sejarah dan peradaban Islam Anda akan memiliki wawasan yang luas. Wawasan mengenai beragam proses yang terjadi. Proses kemenangan dalam berperang. Proses  bagaimana Islam membangun peradaban pendidikan seperti di masa bani Abbasiyah.


Di masa ini pula umat Islam menyaksikan kejayaan Islam dengan diterjemahkannya buku-buku kono milik peradaban sebelum Islam. Di masa ini pula Anda akan menyaksikan betapa gerakan membukukan ilmu-ilmu agama mulai dilakukan yang selama ini hanya disampaikan dengan cara oral.

Mempelajari karakter tokoh-tokoh sukses

Dengan mengkaji sejarah dan peradaban Islam Anda menemukan tokoh-tokoh yang layak jadi panutan. Misalnya saja Khalifah al-Mansur di masa Bani Abbasiyah. Dia adalah tokoh yang layak ditiru. Di masa mudanya ia habiskan dengan bergelut dengan ilmu pengetahuan. Sehingga saat ia menjadi khalifah, pendidikan menjadi point terpenting yang diunggulkan dan diselamatkannya.


Ia menyakini pendidikan yang menjadi pilar kemajuan Islam. Pendidikan tak akan habis ditelan masa. Makanya, di saat ia menjadi khalifah digagasnya dikumpulkannya para penterjemah dan penulis buku untuk menciptakan karya yang bermanfaat untuk umat.


Ilmu yang ditemukan saat ini merupakan hasil dari usaha khalifah al-Mansur membangung peradaban Islam dengan pendidikan. Makanya, mempelajari sejarah dan peredaban Islam akan menghantarkan Anda untuk meniru pergerakan tokoh-tokoh sukses seperti khalifah al-Mansur.

Menciptakan desain hidup yang mampu merubah

Dengan mempelajari sejarah dan peradaban Anda sebenarnya sedang belajar bagaimana menjadi pribadi yang mampu merubah hidup menjadi lebih baik baik. Anda harus bisa mendesain hidup yang menyenangkan seperti apa yang terungkap di dalam sejarah.


Peradaban Islam tidak akan terbangun tanpa ada pribadi-prabadi yang mendesain hidupnya untuk perubahan. Perubahan yang dilakukannya menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi khalayak ramai.


Anda lihat di dalam peradaban Islam di masa Abbasiyah. Ini adalah masa perabadan Islam terbaik. Perabadan ini tak akan tercipta tanpa adanya desain hidup yang mengingingkan kebaikan yang terjadi pada pribadi tokoh-tokoh masa itu. Bukan hanya al-Mansur saja yang mengingingkan terciptanya peradaban yang cermelang. Tokoh-tokoh yang lain juga, misalnya gerakan para penterjemah buku-buku kuno saat itu.

Menyimak kebahagian pasca kesuksesan

Dengan mempelajari sejarah dan peradaban Anda akan melihat hasil apa yang dicapai oleh mereka yang telah menciptakan kesuksesan. Oleh karena itu, ilmu yang berharga dari mempelajari sejarah dan peradaban adalah menyaksikan hasilnya dan ‘bermimpi’ untuk menciptakan peradaban Islam yang lebih baik dengan menciptakan desain hidup yang mampu memberi perubahan pada agama Islam.


Inilah empat hal yang paling urgen bagi umat Islam dari mengkaji sejarah dan peradaban Islam. Tak ada umat Islam yang menginginkan Islam tak berjaya lagi. Tapi alangkah anehnya jika ingin meraih kejayaan kita tidak belajar dari proses sejarah dan peradaban Islam.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Minggu, 25 Maret 2012

Isi Kandungan dan Keutamaan Membaca Al-Quran

Al-Quran merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Kitab suci Al-Quran yang merupakan Wahyu Allah Swt ini adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya, seperti  kitab jabur, tauret, dan injil. Sebagai sebuah wahyu penyempurna, tentulah isi kandungannya sangat komplet.

Benar. Kitab suci Al-Quran mengandung banyak sekali pokok ajaran yang berkaitan dengan agama islam. Jika digolongkan secara garis besar, isi kandungan Al-Quran ini memuat beberapa hal utama, seperti aqidah, ibadah, akhlak, hukum, dan sejarah. 


Akidah merupakan sebuah ilmu yang berisi tentang ajaran kepercayaan yang wajib dimiliki oleh umat manusia di seluruh dunia. Dalam Al-Quran, semua ajaran untuk mempercayai dan berkeyakinan penuh pada Allah Swt dijelaskan secara tersurat maupun tersirat. Orang-orang yang meragukan bahkan tidak mempercayai Allah Swt termasuk ke dalam golongan Kafir.


Jika dilihat dari segi bahasa, ibadah berarti tunduk, taat, ikut atau nurut. Sedangkan ibadah menurut pengertian “fuqaha” adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Gambaran mengenai ibadah dalam al-quran sangatlah luas, salah satunya adalah yang termuat dalam lima butir rukun islam, yakni mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan naik haji.


Akhlak merupakan perilaku dasar yang dimiliki oleh seluruh manusia. Akhlak yang dimiliki manusia itu terdiri atas akhlak baik dan akhlak buruk. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah Swt mengutus Nabi Muhammad saw sebagai penyempurna akhlak manusia sehingga bisa bertakwa kepada Allah Swt dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


Al-Quran mengajarkan banyak sekali hal yang berkaitan dengan hukum. Al-Quran menganjurkan setiap orang yang beriman untuk mejalankan hukum sesuai dengan ajaran islam. Pemberian hukuman dalam islam harus ditujukan kepada orang yang benar-benar sudah terbukti bersalah. Hukum dalam Al-Quran ini terdiri atas beberapa jenis, di antaranya jinayat, munakahat, muamalat, jihad, dan faraidh.


Al-Quran berisi tadzkir atau peringatan-peringatan dari Allah Swt untuk seluruh umat muslim agar senantiasa beribadah kepada-Nya. Allah Swt memperingatkan semua umat Nabi Muhammad saw tentang pedihnya siksa neraka dan memberikan gambaran tentang nikmatnya surga. Gambaran tentang hal-hal menyenangkan dalam Al-quran disebut targhib, sedangkan gambaran yang menakutkan disebut tarhib.


Al-Quran memuat banyak sekali kisah sejarah yang terjadi di masa lalu. Banyak kisah yang menceritakan kejayaan orang-orang yang senantiasa berada di jalan Allah Swt dan tak sedikit pula yang menceritakan kehancuran seseorang atau suatu kaum yang ingkar terhadap Allah Swt. Fungsi dari gambaran sejarah dalam Al-Quran adalah agar menusia, khusunya umat muslim dapat selalu belajar dari masa lalu.


Nah, itulah garis besar isi kandungan Al-Quran yang harus senantiasa umat muslim pelajari dan amalkan. Tak ada sedikit pun kerugian yang akan diterima dengan mempelajari dan membaca Al-Quran secara kontinyu. Bahkan, banyak keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika rutin membaca Al-Quran.


Beberapa keutamaan membaca Al-Quran, di antaranya sebagai berikut.

Hanya mendengarkan orang yang membaca Al-Quran saja sudah merupakan sebuah kebaikan, apalagi jika membacanya.Membaca satu huruf Al-quran akan dihitung sebagai satu kali pahala kebaikan, di mana satu pahala kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat.Al-Quran merupakan penentu tinggi rendahnya kedudukan pembacanya di Surga kelak.Seorang muslim yang membaca Al-Quran akan mendapatkan syafaat untuk di akhirat kelak.Membaca Al-Quran akan memberikan ketenangan, ketentraman, dan kedamaian bagi hati, jiwa, dan pikiran pembacanya. Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Kamis, 22 Maret 2012

Nabi Muhammad - Nabi Akhir Zaman yang Hebat

Allah mengutus para nabi untuk menurunkan ajaran-ajarannya ke bumi. Menurut agama samawi, nabi adalah manusia yang mendapatkan wahyu yang berkenaan dengan ajaran dan kepercayaan dari Tuhan. Dalam ajaran agama Islam, nabi adalah seseorang yang dipercaya untuk menerima wahyu yang diberikan oleh Allah. Seorang yang dipercaya Allah adalah Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas seputar nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad Saw. 

Wahyu yang diberikan Allah tersebut disertai dengan syariat. Meskipun diberi keistimewaan dalam menerima wahyu, nabi tidak diperkenankan untuk menyampaikan ajaran dari Allah. Para nabi tersebut harus mengamalkannya dan memberikan contoh yang baik mengenai ajaran-ajaran yang diwahyukan oleh Allah melalui perbuatannya tersebut.

Jumlah nabi yang umumnya diketahui oleh umat muslim ada 25 Nabi. Dimulai dari Nabi Adam, yang sekaligus berperan sebagai manusia pertama dimuka bumi, sedangkan nabi terakhir atau dalam istilah Islam dikenal dengan sebutan nabi akhir zaman adalah Nabi Muhammad SAW.

Dari sekian banyak nabi Allah, ada empat nabi yang memiliki keistimewaan berlebih, mereka dikaruniai kitab oleh Allah. Ke empat nabi tersebut adalah Nabi Daud yang dikaruniai kitab Zabur, Nabi Musa dikarunia kitab Taurat, Nabi Isa dikaruniai kitab Injil, dan Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman yang dikaruniai kitab Al quran.

Menurut kitab tradisional yang bercerita tentang biografi Nabi Muhammad, Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada 20 April antara 570 dan 571 M dan wafat di Madinah pada 8 Juni 632. Menurut Michael H. Hart, seorang penulis buku sekaligus guru besar astronomi di Amerika Serikat mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam perjalanan umat manusia sepanjang sejarah.

Dalam bukunya yang berjudul The 100, Hart mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya tokoh yang dapat mencapai kesuksesan dalam dua hal sekaligus. Hal yang berhubungan dengan agama serta hal yang berhubungan dengan masalah duniawi.

Hart juga mengatakan bahwa keberhasilan Nabi Muhammad dalam hal duniawi bisa dilihat dari kesuksesannya memimpin sebuah bangsa. Berkat kepemimpinannya, bangsa yang pada awalnya tertinggal berubah menjadi sebuah bangsa yang maju. Bahkan, kemajuan yang diperoleh bangsa yang dipimpin Nabi Muhammad tersebut diceritakan mampu mengalahkan pasukan Romawi ketika berada di medan perang.

Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dipercaya oleh umat muslim sebagai nabi yang menyempurnakan agama yang sudah ada terlebih dahulu. Ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Allah pada Nabi Muhammad sudah disempurnakan sehingga Islam menjadi sebuah negara yang sempurna.

Sebelum menjadi nabi, Muhammad adalah manusia biasa. Sebelum menyandang nama nabi di depan namanya, beliau mendapatkan gelar dari kaum Quraisy. Gelar yang diberikan adalah Al-Amin ‘orang yang dapat dipercaya’ dan As-Saadiq ‘yang benar’.

Di usianya yang ke 35, Nabi Muhammad beserta kaum Quraisy memperbaiki keadaan Ka’bah. Saat itu, beliaulah yang bertindak sebagai pemimpin. Nabi Muhammad terkenal keran kebaikannya. Beliau hidup dengan sangat sederhana, menyayangi orang-orang miskin, janda-janda dan anak yatim.

Saat usianya menginjak 40 tahun, Nabi Muhammad pergi dan menyendiri ke Gua Hira. Gua Hira adalah sebuah bukit yang berada 6km sebelah timur Kota Mekkah. Beliau memang senang menyendiri dan bertafakur selama berhari-hari. Hingga akhirnya di hari ke 17 bulan Ramadhan, Nabi Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril.

Malaikat Jibril membangkitkan beliau dalam tafakurnya sembari menyampaikan wahyu Allah. Malaikat Jibril meminta Nabi Muhammad untuk membaca wahyu pertama yang diturunkan. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca akhirnya membuat Jibril untuk membacakan wahyu pertama yang diturunkan Allah padanya.

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengejar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq 96:1-5)"

Setelah mendapat wahyu pertama tersebut, resmilah Muhammad menyandang nabi di depan namanya. Beliau pun seolah mendapatkan banyak keberanian untuk berhadapan dengan keadaan kaumnya yang berada dalam keadaan terbelakang. Nabi Muhammad menjadi nabi pada usia 40 tahun 6 bulan 8 hari.

Kita sebagai umat Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt., pasti mengetahui siapa nabi akhir zaman. Nabi pentup dari para nabi adalah Nabi Muhammad Saw. Sebagai nabi penutup, kita harus memahami bahwa Nabi Muhammad ada di muka bumi dengan membawa risalah yang menghapus atau sebagai penyempurna risalah-risalah sebelumnya. Dalam hal ini, berkaitan juga dengan pemahaman yang membenarkan adanya nabi-nabi sebelum nabi Muhammad serta menolak adanya nabi setelah nabi Muhammad Saw. 

Pemahaman kita sebagai umat Islam mengenai nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman adalah bahwa beliau hadir untuk semua umat manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam hingga akhir zaman. Hal ini tentunya berbeda dengan nabi-nabi sebelum Muhammad yang hanya turun ke bumi untuk umatnya dan pada zamannya saja. 

Meyakini nabi Muhammad Saw., sebagai nabi akhir zaman adalah keyakinan yang final. Seandainya ada manusia yang mengaku-ngaku dirinya sebagai nabi, manusia tersebut adalah nabi gadungan. Jika ada yang berkeyakinan bahwa ada nabi sesudah nabi Muhammad Saw., para ulama mengatakan hal itu adalah perbuatan yang sesat dan sangat menyesatkan. 

Setelah kita yakin bahwa nabi Muhammad Saw., adalah nabi akhir zaman, lalu apa langkah selanjutnya? Keyakinan selanjutnya yaitu kita harus yakin bahwa semua ajaran nabi Muhammad yang diwariskan kepada kita adalah benar. Bagaimana cara meyakininya? Caranya adalah dengan mengamalkan Al-qur’an (sebagai warisan paling berharga bagi umat muslim dan hadist (sebagai pelengkap pedoman dalam hidup). 

Lalu, sejauh mana kita semua mengamalkannya? Kita harus mengamalkannya secara kaffah (menyeluruh) dan tidak setengah-setengah. Contohnya di zaman sekarang banyak orang di sekitar kita merayakan hari Valentine. Dalam ajaran Islam, perayaan itu sesungguhnya tidak ada tuntunannya. Oleh karena itu, tinggalkanlah budaya valentine itu jika kita semua ingin masuk sebagai golongan umat dari nabi Muhammad Saw. sebenarnya, tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan kita di akhirat nanti selain amal dan ibadah yang kita kerjakan di dunia serta syafa’at dari nabi Muhammad Saw. 

Setiap tanggal 12 Rabiulawal, kita semua sebagai umat Nabi Muhammad Saw., selalu memperingati hari lahir Rasulullah dalam rangka mengenang sejarah perjuangan beliau menegakkan iman dan Islam di muka bumi ini. selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., juga sebagai wujud cinta kita kepada nabi akhir zaman. 

Berdasarkan sejarahnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw., bertujuan untuk mengembalikan semangat juang umat Islam saat berjuang membebaskan Masjidil Aqsha di Palestina yang dikuasai orang-orang kafir.

Bagaimana dengan Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan sekarang? Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan secara rutin tidak dianggap sebagai seremonial saja. Kita semua sebagai umatnya harus benar-benar dapat mengambil manfaat dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan apa yang telah menjadi sunnahnya, kita si akhirat kelak akan diakui oleh Nabi Muhammad sebagai umatnya serta berhak memperoleh syafa’at dari beliau. 


View the original article here

Sabtu, 17 Maret 2012

Ketupat Menurut Filosofi Jawa

Lebaran merupakan hari kemenangan bagi umat muslim di dunia setelah menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan. Perayaan lebaran dilaksanakan pada 1 Syawal. Saat lebaran, ada satu kebiasaan atau tradisi yang tidak pernah absen dalam budaya Indonesia, yaitu ketupat. Ketupat merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras.

Ketupat biasanya dihidangkan dengan sajian opor ayam yang semakin menambah citarasa lezat. Bagaimana tidak, setelah menahan lapar atau berpuasa selama 1 bulan, ketupat ibarat hidangan pamungkas atau hidangan kemenangan umat Islam. Lebaran tanpa hidangan ketupat akan terasa hambar. Istilahnya, bagai sayur tanpa garam.


Salah satu masyarakat yang sangat mengenal ketupat adalah masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa menyebut ketupat dengan nama “kupat”. Ketupat merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari beras dan dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa atau janur. Pucuk daun kelapa itu dianyam hingga berbentuk kantong.


Setelah dimasukkan ke dalam kantong, ketupat ditanak dan disajikan sebagai makanan pengganti nasi. Ketupat memiliki filosofi dan asal usul tentang budaya Timur, Indonesia. Sebagai karya budaya, ketupat berhubungan dengan sebuah karya yang menghasilkan bentuk beraneka ragam.


Selain sebagai sebuah karya, ketupat merupakan simbol yang memiliki makna dan pesan mengenai kebaikan. Berikut ini merupakan pesan atau filosofi ketupat bagi masyarakat Jawa.


Ketupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dibungkus pucuk daun kelapa atau janur. Beras dianggap sebagai simbol nafsu dunia, sedangkan janur melambangkan hati nurani. Dengan demikian, ketupat memiliki makna nafsu dunia yang bisa ditutupi oleh hati nurani. Secara singkat, boleh dikatakan bahwa setiap manusia harus mampu mengendalikan diri, menutup nafsu dunia dengan hati nurani.


Menurut masyarakat Jawa, kupat berarti engaku lepati atau mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan merupakan sebuah tindakan yang lazim dilakukan ketika lebaran atau 1 Syawal. Hal itu diimplentasikan dengan meminta maaf serta memaafkan kesalahan-kesalahan orang, seperti keluarga, teman-teman, dan tetangga.


Ketupat sangat berkaitan erat dengan lebaran yang diadakan setiap 1 Syawal. Kupat dalam hal ini dapat diartikan sebagai empat tindakan atau elaku papati. Empat tindakan atau laku papat ini, meliputi lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Lebaran berasal dari kata lebar yang berarti ‘selesai’. Ini berarti bahwa 1 Syawal merupakan selesainya waktu puasa sehingga disebut lebaran.Luberan berarti ‘melimpah’ bagaikan air dalam tempayan yang isinya melimpah. Hal ini merupakan simbol untuk bersedekah atau membagikan sebagian harta kepada fakir miskin dengan ikhlas.Leburan berarti ‘habis’ sehingga semua kesalahan atau dosa melebur dan lepas dengan saling memaafkan.Labur atau kapur merupakan bahan yang berguna untuk memutihkan dinding. Kapur merupakan simbol agar manusia selalu menjaga dan memelihara kebersihan diri lahir dan batin.

Jadi, setelah melaksanakan empat tindakan tersebut, manusia diharapkan selalu menjaga sikap serta tindakan yang baik dan tidak menyimpang dari anjuran agama. Perilaku baik dapat mencerminkan pribadi yang baik pula. Manusia juga dianjurkan untuk menjaga silaturahmi dengan bersedekah dan memaafkan kesalahan orang lain serta mau meminta maaf atas kesalahan.


Itulah beberapa filosofi ketupat bagi masyarakat Jawa. Semoga artikel ini menambah pengetahuan Anda! Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah ketupat merupakan karya seni dan budaya asli Indonesia, terutama umat Islam.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Senin, 12 Maret 2012

Mukjizat Nabi Muhammad Yang Terbesar

Menurut riwayat mukjizat nabi Muhammad jumlahnya mencapai ratusan, tapi yang paling besar adalah Al Qur’an Nur Karim dan perjalanan Isra’ dan  Mi’raj. Al Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad yang dijadikan sebagai pedoman umatnya sampai umat akhir zaman dan sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu yaitu Zabur, Taurat, dan Injil.

Sedangkan perjalanan Isra’ dan Mi’raj adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi untuk memperkuat keteguhan hati Nabi dan sebagai penghormatan kepadanya.


Latar Belakang Isra’ Dan Mi’raj

Pada saat itu Nabi sedang mengalami kesedihan yang sangat mendalam setelah berdakwah di Tha’if tidak seorang pun yang mau beriman kepada ajakannya, bahkan masyarakat disitu menyerang Nabi dan mengejeknya.

Ketika beliau memutuskan untuk kembali ke Mekah dan hendak keluar dari Tha’if, penduduk Tha’if melemparinya dengan batu secara bertubi tubi sehingga darah suci mengucur dari kaki beliau.

Dalam keadaan diusir sampailah beliau di suatu kebun milik dua orang kaya di Tha’if. Beliau pun duduk untuk beristirahat sejenak dibawah pohon anggur, dan saat itu pemilik kebun anggur tersebut melihat Rasulullah dan merasa iba sehingga menyuruh pembantunya untuk memberikan anggur kepada Nabi.

Pembantu tersebut bernama Adas ia seorang nasrani yang berasal dari daerah nabi Yunus, dan pada akhirnya ia pun masuk Islam.

Ketika Rasulullah kembali ke Mekah beliau kembali mendapat penolakan seperti yang dialaminya di Tha’if hingga kesedihannya semakin mendalam terhadap kaumnya. Nabi merasakan keterasingan tanpa penolong, manusia mulai meninggalkan beliau. Pada saat inilah terjadi  peristiwa besar dan mukjizat terbesar pada diri beliau, yaitu perjalanan Isra’ dan Mi’raj.


Perjalanan Isra’ Dan Mi’raj

Berdasarkan kisah, sebelum Isra’ dan Mi’raj Nabi bertawaf di Ka’bah seorang diri dengan keadaan pucat wajahnya sambil menangis bercucuran air mata. Allah melihat kekasih-Nya yang khusyu' itu, lalu Allah menurunkan perintah-Nya kepada malaikat Jibril agar menemani Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi sedang tertidur Jibril as berdiri di sisi kepala Nabi, dan pandangan Jibril itu membangunkan beliau, kemudian jibril berkata, ‘salam kepadamu wahai Nabi yang mulia. Allah SWT ingin agar engkau melihat sebagian tanda tanda kebesaran-Nya.

Nabi Muhammad SAW berjalan keluar bersama jibril dan menuju Buraq yaitu makhluk yang menyerupai burung dan memiliki sayap terbuat dari cahaya, Buraq inilah yang dijadikan kendaraan perjalanan Isra’ dan mi’rajnya Nabi.

Nabi Muhammad SAW dan Jibril menunggangi Buraq yang melesat bagaikan anak panah dari cahaya di atas gunung di kota mekah ke arah  gunung Sina yaitu tempat yang diberkati dimana Allah SWT pernah berdialog dengan Nabi Musa as, dan kemudian menuju ke Baitul Maqdis di negeri Palestina.

Ketika beliau masuk Baitul Maqdis, para Nabi telah berkumpul dan menunggunya, kemudian melakukan sholat berjamaah. Setelah selesai para Nabi membubarkan diri kembali ke langit masing-masing, Nabi Muhammad pun kembali menunggangi Buraq bersama jibril menaiki langit demi langit. Beliau melampaui alam materi dan alam ruhani.

Akhirnya, sampailah beliau di Sidratul Muntaha dan menyaksikan surga yang tidak dapat kita pahami dan kita bayangkan. Manusia manapun tidak akan mengetahuinya karena ilmu manusia hanya sedikit, sedangkan ilmu ini hanya Allah yang memilikinya. 

Sampailah Rasulullah bertemu Allah SWT dan bersujud di hadapan Tuhan yang Maha Agung. Dari kisah mukjizat nabi muhammad inilah  pelaksanaan sholat diwajibkan atas kaum muslimin.


View the original article here

Kamis, 08 Maret 2012

Alasan Nabi Muhammad Saw Menikahi Isteri Isterinya

Musuh-musuh Islam mencoba untuk menghina dan memojokkan nabi Muhammad dengan cara mencari titik cela yang mereka anggap dapat dimanfaatkan untuk mencela nabi yaitu dengan cara memojokkan perkawinan nabi dengan sembilan wanita yang telah dinikahinya.Padahal pernikahan beliau dilaksanakan dengan sebab sebab politik juga pertimbangan kemanusiaan yang berhubungan dengan Islam.


Para Isteri Nabi Muhammad saw.


Yang terkenal dengan sejarah nabi Muhammad adalah beliau menikah dengan Khadijah pada saat umur beliau 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Semasa hidup Khadijah, beliau tidak menikahi isteri yang lain hingga Khadijah meninggal dunia saat berumur 65 tahun  dan saat itu nabi berumur diatas 50 tahun.


Nabi tetap setia tanpa menduakan Khadijah hingga ia meninggal. Tetapi karena tugas kenabian dan beratnya perjuangan juga pengorbanan terhadap Islam dan perintah Allah serta kasih sayangnya kepada manusia memaksanya untuk menikahi lebih dari satu orang isteri bahkan sampai 9 orang.


Perkawinan beliau dengan Siti Aisyah yang saat itu masih belia ya karena merupakan usaha untuk menjalin ikatan dengan Abu bakar, ayahnya Aisyah, dan perkawinannya dengan Hafsah untuk menjalin ikatan dengan Umar bin Khattab. Menurut sejarah Hafsah ini kurang begitu cantik.


Kemudian pernikahannya dengan Ummu Salamah adalah untuk meringankan beban hidup yang dijalaninya karena telah ditinggal suaminya yang syahid di jalan Allah SWT pada peperangan. Lalu Sawadah yang dinikahi oleh Nabi karena memiliki sifat yang mulia dan hidup dalam kesendirian dalam keislamannya.


Sementara pernikahannya dengan Zainab bin Jahasy merupakan ujian berat karena pernikahan itu datang dari Allah SWT untuk memberikan pelajaran bahwa menikahi isteri anak angkat itu diperbolehkan. Zainab merupakan janda dari Zaid bin Harisah yang merupakan anak angkat Nabi Muhammad.


Hal ini berkaitan dengan tradisi yang terkenal di kalangan jahiliyah tentang tradisi adopsi. Sedangkan dalam Islam tidak ada sistim adopsi. Nabi telah membayangkan tentang sesuatu yang akan dikatakan orang orang mengenai dirinya karena telah menikahi isteri anaknya, tetapi sesuatu yang dikhawatirkan nabi justru yang ingin dihapus oleh Allah.


Rasulullah mampu bersabar dan menahan diri saat mendengar hinaan yang dikatakan kepadanya. Dan ini bukan hal pertama atau terakhir kalinya beliau melakukan pengorbanan, pernikahan beliau adalah usaha untuk menyebarkan kebaikan serta penghormatan terhadap kemuliaan.


Ummu Habibah binti Abu Sofyan bin Harb, pemimpin Quraisy dalam memerangi Islam, berhijrah bersama suaminya ke Habasyah. Ia memiliki sikap mulia demi menegakkan ajaran Islam dan berani menentang ayahnya yang kafir. Suaminya meninggal maka nabi menikahinya agar ia terhindar dari keterasingan juga kecemasan dalam membela agama Allah.


Shafiyah binti Huyay adalah anak seorang yahudi dan merupakan tawanan perang Khaibar. Nabi memberikan pilihan kepadanya antara memilih masuk Islam dan menjadi isteri beliau atau tetap beragama yahudi dan dibebaskan. Shafiyah memilih untuk menjadi isteri Rasullulah.


Sedangkan Juwairiyah binti Haris adalah anak seorang kabilah Bani Musthaliq. Dengan pernikahan Nabi dengan Juwairiyah ini maka keluarga Bani Musthaliq masuk Islam tanpa keterpaksaan dan sukarela.


Jika orang membayangkan bahwa Rasulullah memiliki waktu untuk bersenang-senang adalah keliru. Karena waktu beliau banyak digunakan untuk berjihad, beliau lebih banyak merasakan penderitaan dan banyak melakukan pengorbanan. Apakah mereka pikir memiliki isteri banyak itu merupakan kesenangan?


Rasulullah hidup dalam rumah tangganya dengan ekonomi yang serba kekurangan bahkan bisa dikatakan orang termiskin dari kalangan muslim yang hidup di zamannya.  Beliau menjalani kehidupan dengan kezuhudan yang luar biasa.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Sabtu, 03 Maret 2012

Hikmah Pernikahan dalam Islam

Menikah Sebagai Ibadah

Di dalam Islam, menikah dikaji secara khusus di dalam bahasan fiqih munakahat (fiqih pernikahan). Di dalam fiqih munakahat, dibahas secara jelas dan terperinci segala hal menyangkut pernikahan. Mulai dari hukum menikah, rukun dan syarat pernikahan, adab mengkhitbah, serta hikmah apa yang terkandung dalam pernikahan itu sendiri.


Pernikahan dalam Islam dikatakan sebagai ibadah. Sebab, untuk mencapainya membutuhkan perjuangan seorang hamba untuk betul-betul mampu menghadapi ujian, yang pasti akan dialami oleh seseorang sebelum menikah. Baik perjuangan menjaga kesucian cinta yang dibangun melalui pernikahan, persiapan mental, maupun persiapan materi menuju jenjang pernikahan.


Sebagai salah satu bagian dari ibadah, maka syaitan amat membenci pernikahan. Mahkluk terkutuk ini lebih suka jika manusia lalai dan takut untuk menikah. Sebaliknya, ia melakukan hal-hal yang dilarang menjelang pernikahan, seperti berzina, pergaulan bebas dan sebagainya.  Oleh sebab itu, pernikahan membutuhkan jihad dan kekuatan yang cukup bagi yang ingin melaksanakannya. Menikah adalah menyempurnakan bagian dari agama yang belum sempurna.


Menikah dalam Islam akan membuka ruang-ruang beribadah yang begitu mudah, baik oleh istri maupun sang suami. Keduanya memiliki kesempatan untuk melakukan pahala yang jauh lebih besar dibanding yang belum menikah. Lantaran ini jugalah syaitan menjadi penghalang nyata bagi seseorang yang ingin melangsungkan pernikahan.


Ada banyak cara bisikan yang biasa dimunculkan syaitan di hati para pemuda dan pemudi yang belum menikah. Hal yang paling sering dirasakan adalah ketakutan akan kemiskinan, sehingga menjadi alasan yang cukup sering untuk menunda-nunda pernikahan.  


Hikmah Pernikahan


Pernikahan dalam Islam memiliki banyak hikmah. Oleh karena itu, Islam menganjurkan ummatnya untuk menikah dan tidak hidup melajang. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw, yang hidup sebagaimana manusia pada umumnya, hidup menikah dan tinggal bersama orang-orang yang dicintai. Berikut ini beberapa hikmah pernikahan dalam Islam yang bisa diambil pelajaran;


1. Menikah akan meninggikan harkat dan martabat manusia


Lihatlah bagaimana kehidupan manusia-manusia yang secara bebas mengumbar nafsu biologisnya tanpa melalui bingkai halal sebuah pernikahan, maka martabat dan harga diri mereka sama liarnya dengan nafsu yang tak bisa mereka kandangkan. Menikah menjadikan harkat dan martabat manusia-manusia yang menjalaninya menjadi lebih mulia dan terhormat. Manusia secara jelas akan berbeda dengan binatang, apabila ia mampu menjaga hawa nafsunya melalui pernikahan.


2. Menikah memuliakan kaum wanita


Banyak wanita-wanita yang pada akhirnya terjerumus pada kehidupan hitam hanya karena diawali oleh kegagalan menikah dengan orang-orang yang menyakiti kehidupan mereka. Menikah dapat memuliakan kaum wanita. Mereka akan ditempatkan sebagai ratu dan permaisuri dalam keluarga.


3. Menikah adalah cara melanjutkan keturunan


Salah satu tujuan menikah adalah meneruskan keturunan. Pasangan yang shaleh diharapkan mampu melanjutkan keturunan yang shaleh pula, dari anak-anak yang shaleh ini akan tercipta sebuah keluarga shaleh, selanjutnya menjadi awal bagi terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat yang shaleh sebagai cikal bakal kebangkitan Islam di masa akan datang.


4. Wujud kecintaan Allah pada makhluk-Nya untuk dapat menyalurkan kebutuhan biologis secara terhormat dan baik.


Inilah bukti kecintaah Allah terhadap makhluk-Nya. Dia memberikan cara bagi makhluk-Nya untuk dapat memenuhi kebutuhan manusiawi seorang makhluk. Di dalam wujud kecintaan itu, dilimpahkan banyak keberkahan dan kebahagiaan hidup yang akan dirasakan melalui adanya pernikahan. Allah menjadikan makhluk-Nya berpasang-pasangan, dan ditumbuhkan padanya satu sama lain rasa cinta dan kasih sayang.


View the original article here