Kamis, 08 Maret 2012

Alasan Nabi Muhammad Saw Menikahi Isteri Isterinya

Musuh-musuh Islam mencoba untuk menghina dan memojokkan nabi Muhammad dengan cara mencari titik cela yang mereka anggap dapat dimanfaatkan untuk mencela nabi yaitu dengan cara memojokkan perkawinan nabi dengan sembilan wanita yang telah dinikahinya.Padahal pernikahan beliau dilaksanakan dengan sebab sebab politik juga pertimbangan kemanusiaan yang berhubungan dengan Islam.


Para Isteri Nabi Muhammad saw.


Yang terkenal dengan sejarah nabi Muhammad adalah beliau menikah dengan Khadijah pada saat umur beliau 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Semasa hidup Khadijah, beliau tidak menikahi isteri yang lain hingga Khadijah meninggal dunia saat berumur 65 tahun  dan saat itu nabi berumur diatas 50 tahun.


Nabi tetap setia tanpa menduakan Khadijah hingga ia meninggal. Tetapi karena tugas kenabian dan beratnya perjuangan juga pengorbanan terhadap Islam dan perintah Allah serta kasih sayangnya kepada manusia memaksanya untuk menikahi lebih dari satu orang isteri bahkan sampai 9 orang.


Perkawinan beliau dengan Siti Aisyah yang saat itu masih belia ya karena merupakan usaha untuk menjalin ikatan dengan Abu bakar, ayahnya Aisyah, dan perkawinannya dengan Hafsah untuk menjalin ikatan dengan Umar bin Khattab. Menurut sejarah Hafsah ini kurang begitu cantik.


Kemudian pernikahannya dengan Ummu Salamah adalah untuk meringankan beban hidup yang dijalaninya karena telah ditinggal suaminya yang syahid di jalan Allah SWT pada peperangan. Lalu Sawadah yang dinikahi oleh Nabi karena memiliki sifat yang mulia dan hidup dalam kesendirian dalam keislamannya.


Sementara pernikahannya dengan Zainab bin Jahasy merupakan ujian berat karena pernikahan itu datang dari Allah SWT untuk memberikan pelajaran bahwa menikahi isteri anak angkat itu diperbolehkan. Zainab merupakan janda dari Zaid bin Harisah yang merupakan anak angkat Nabi Muhammad.


Hal ini berkaitan dengan tradisi yang terkenal di kalangan jahiliyah tentang tradisi adopsi. Sedangkan dalam Islam tidak ada sistim adopsi. Nabi telah membayangkan tentang sesuatu yang akan dikatakan orang orang mengenai dirinya karena telah menikahi isteri anaknya, tetapi sesuatu yang dikhawatirkan nabi justru yang ingin dihapus oleh Allah.


Rasulullah mampu bersabar dan menahan diri saat mendengar hinaan yang dikatakan kepadanya. Dan ini bukan hal pertama atau terakhir kalinya beliau melakukan pengorbanan, pernikahan beliau adalah usaha untuk menyebarkan kebaikan serta penghormatan terhadap kemuliaan.


Ummu Habibah binti Abu Sofyan bin Harb, pemimpin Quraisy dalam memerangi Islam, berhijrah bersama suaminya ke Habasyah. Ia memiliki sikap mulia demi menegakkan ajaran Islam dan berani menentang ayahnya yang kafir. Suaminya meninggal maka nabi menikahinya agar ia terhindar dari keterasingan juga kecemasan dalam membela agama Allah.


Shafiyah binti Huyay adalah anak seorang yahudi dan merupakan tawanan perang Khaibar. Nabi memberikan pilihan kepadanya antara memilih masuk Islam dan menjadi isteri beliau atau tetap beragama yahudi dan dibebaskan. Shafiyah memilih untuk menjadi isteri Rasullulah.


Sedangkan Juwairiyah binti Haris adalah anak seorang kabilah Bani Musthaliq. Dengan pernikahan Nabi dengan Juwairiyah ini maka keluarga Bani Musthaliq masuk Islam tanpa keterpaksaan dan sukarela.


Jika orang membayangkan bahwa Rasulullah memiliki waktu untuk bersenang-senang adalah keliru. Karena waktu beliau banyak digunakan untuk berjihad, beliau lebih banyak merasakan penderitaan dan banyak melakukan pengorbanan. Apakah mereka pikir memiliki isteri banyak itu merupakan kesenangan?


Rasulullah hidup dalam rumah tangganya dengan ekonomi yang serba kekurangan bahkan bisa dikatakan orang termiskin dari kalangan muslim yang hidup di zamannya.  Beliau menjalani kehidupan dengan kezuhudan yang luar biasa.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here