Selasa, 31 Januari 2012

Isi Pokok dan Keutamaan Surat Yasin

 


Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam kitab suci Al Quran. Surat Yasin termasuk surat Makiyah yang artinya surat yang diturunkan di Mekah. Surat Yasin yang terdiri atas 83 ayat ini diturunkan setelah Surat Al-Jinn. Penamaan surat Yasin sendiri berasal dari ayat pertama yang berbunyi Yaa Siin.


Delapan puluh tiga ayat yang terkandung dalam Surat Yasin dibagi dua, yaitu ayat 1 sampai 21 termasuk dalam Juz ke-21 dan ayat 22-83 termasuk ke dalam Juz ke-22.


Dalam Surat Yasin, terkandung beberapa isi pokok. Keimanan seorang muslim merupakan salah satu isi pokok yang terkandung dalam Surat Yasin. Keimanan tersebut ditandai dengan keyakinan akan adanya hari kebangkitan setelah hari kiamat. Jika berpegang pada hal tersebut, kita sebagai manusia tentu tidak akan hanya mementingkan kehidupan duniawi saja, tapi kehidupan akhirat pun menjadi prioritas manusia sebagai makhluk Allah Swt.


Pada hari kebangkitan setelah kiamat tersebut, segala amal dan dosa manusia selama hidupnya akan dipertanggungjawabkan dan diperhitungkan. Jika amalannya lebih banyak dari pada dosa, surga akan menjadi tempat tujuan terakhir. Akan tetapi, jika di dunia sering berbuat dosa dan amalannya sedikit, neraka merupakan tempat yang tepat bagi para pendosa.


Surat Yasin pun menceritakan mengenai para utusan Nabi Isa yang menemui penduduk Athakiyah. Selain itu, dalam Surat Yasin ditegaskan mengenai beberapa hal, seperti kemusyrikan, makhluk yang berpasang-pasangan, bintang yang beredar pada garis edarnya, ajal makhluk, dan hari kiamat.


Surat Yasin sering dibacakan kepada orang yang ajalnya sudah mendekati alias sakaratul maut. Hal ini dilakukan untuk menguatkan hati orang yang sedang mendekati ajal. Dalam kitab At-Tafsirul Kabir, Ar-Razi menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kondisi yang sangat lemat atau sedang menghadapi sakaratul maut, harus senantiasa diingatkan kepada Allah Swt. Dan perbuatan-perbuatan selama hidupnya.


Menurut pendapat Ibnu Katsir, Allah Swt. telah memberikan keberkahan dan rahmat berupa kemudahan, termasuk keluarnya roh seseorang dari jasadnya jika Surat Yasin dibacakan. Sebagai manusia, kita tentunya berharap agar saat-saat terakhir dalam hidup, tidak dilewati dengan penuh siksaan.


Surat Yasin pun sering dikait-kaitkan dengan malam Jumat. Menurut tradisi atau kebiasaan yang berkembang di masyarakat, setiap malam Jumat datang, harus dilakukan pembacaan Surat Yasin. Akan tetapi, jika mengacu pada hadist shahih, sebenarnya tidak ada hadist yang menyatakan bahwa Surat Yasin harus dibacakan pada malam Jumat secara khusus.


Hadist HR.Muslim menjelaskan bahwa tentang hubungan malam Jumat dengan pembacaan Yasin. Berikut ini hadist dari HR.Muslim:


“Janganlah kamu mengkhususkan malam Jumat dengan suatu qiyam (shalat malam) di antara malam-malam lainnya. Janganlah kamu mengkhususkan hari Jumat dengan puasa tertentu di antara hari-hari lainnya, kecuali jika hari itu bertepatan dengan puasa salah seorang di antaramu”. (HR.Muslim)


Fadhilah Surat Yasin adalah kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam Al Quran. Berikut ini fadhilah-fadhilah Surat Yasin:

Mengulang-ulang sebuah ayat berdasarkan hadist yang disampaikan oleh Abu Dzarrin R. A. Yang berkata, “Nabi Muhammad Saw. pernah bangun malam dengan membaca sebuah ayat dan mengulang-ulang ayat tersebut hingga pagi hari. Ayat tersebut yaitu tu’udzdzibhum fa innahum ‘ibaaduka. Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. (HR.Nasai dan Ibnu Majah).Menyelingi ayat yang satu dan yang lain dengan dzikir dan doa mengenai kandungan ayat yang sedang dibaca. Hudzaifah bin al-Yaman berkata, “Pada malam hari, saya pernah shalat dengan Rasulullah Saw. lalu, Beliau membuka Surat Al Baqarah, Ali Imran, dan An-Nissa, kemudian membacanya dengan tartil. Jika beliau melewati ayat yang di dalamnya terkandung mengenai kesucian Allah Swt., maka beliau membaca Subhanallah. Jika melewati ayat tentang permohonan, maka beliau akan berdoa. Sementara jika beliau melewati ayat mengenai perlindungan, maka beliau memohon perlindungan kepada Allah Swt.” (HR.Muslim).Pada setiap dzikir dan doa yang mengiringi ayat itu, dibuka dengan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, dan para sahabatnya. Lalu, ditutup dengan “Bahwa Allah Swt. Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

"Barang siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika dia bangun pagi hari akan diampuni dosanya dan siapa yang membaca Surat Ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika dia bangun pagi hari akan diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi Al-Maudhuat 1/247).


Hadist di atas merupakan hadist palsu. Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa hadits ini adalah batil dan tidak ada asalnya. Imam Daruquthni mengatakan bahwa Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits [periksa Al-Maudhuat, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul Itidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmuaah hlm. 268 No. 944].


“Barang siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”


Hadist di atas termasuk hadist palsu. Hadist tersebut diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mujam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Said bin Musa Al-Azdy, dia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits [Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hlm. 340, Mizanul Itidal II: 159-160, Lisanul Mizan III: 44-45].


“Barang siapa yang membaca Surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari), maka akan diluluskan semua hajatnya.”


Hadist ini termasuk hadist lemah. Hadist ini diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja. Pembawa hadist ini Atha’ bin Abi Rabah tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad Saw. [Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul Itidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22].


“Barang siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah dia membaca Al Quran dua kali.” (HR.Baihaqi).


Hadist di atas merupakan hadist palsu [Lihat Dhaif Jamiush Shaigir No 5798 oleh Al Albani].


“Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al Quran itu adalah Surat Yasin. Siapa yang membacanya, maka Allah Swt. akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al Quran sepuluh kali.”


Hadist di atas kedudukannya palsu. Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3048) dan Ad-Darimi 2:456. Hadist ini tidak ada asalnya, hanya terdapat dalam kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. (Periksa : Silsilah Hadits Dha’if No. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata : Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i : Muqatil bin Sulaiman sering dusta. [Periksa : MizanulI'tidal IV:173]


Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid”.


Hadits ini Palsu. Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. [Periksa : Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I'tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45].


Jadi, bila Anda tidak mau dikatakan bid'ah terkait membaca Surat Yasin, berhati-hatilah dalam mengamalkannya. Jangan sampai terjebak ke dalam anjuran yang salah.


View the original article here